Menstruasi adalah proses alami yang dialami sebagian besar wanita usia reproduksi. Namun, jika terjadi kelainan seperti pendarahan hebat, nyeri luar biasa, atau siklus yang sangat tidak teratur, hal tersebut bisa menjadi tanda gangguan kesehatan. Artikel ini membantu membedakan antara gangguan haid ringan yang bisa ditangani di rumah dan kondisi yang memerlukan evaluasi dokter kandungan.
Apa yang Dimaksud Gangguan Haid?
Beberapa bentuk gangguan haid yang umum antara lain:
- Siklus tidak teratur (amenore, oligomenore, polimenore)
- Menorrhagia: perdarahan sangat banyak / lama
- Dismenore: nyeri hebat ketika haid
- Spotting atau perdarahan antarsiklus
- Pergeseran pola haid yang tiba-tiba
Juga, pemakaian alat kontrasepsi seperti IUD dapat mempengaruhi pola menstruasi: penelitian di Pasuruan menunjukkan hubungan signifikan antara lama penggunaan IUD dan gangguan menstruasi.
Tanda Bahaya: Kapan Harus ke Dokter Kandungan?
Berikut kondisi yang menjadi alarmer dan sebaiknya segera diperiksa ke dokter:
- Pendarahan sangat banyak atau lama
Jika haid lebih dari 7 hari, pembalut selalu saturasi (mudah tembus), atau terjadi perdarahan di luar siklus.
- Nyeri hebat yang mengganggu aktivitas
Bila disertai mual, muntah, sinkop, dan nyeri tak tertahankan.
- Siklus yang sangat tidak teratur / tiba-tiba berubah drastis
Misalnya sebelumnya teratur, tiba-tiba menjadi sangat jarang atau tidak haid sama sekali (amenore).
- Spotting atau perdarahan di antara siklus
Terutama kalau terjadi secara terus-menerus atau setelah berhubungan seksual.
- Haemoglobin rendah / anemia
Bila gejala seperti pucat, lemas, sesak napas muncul menyertai gangguan haid.
- Keluhan tambahan
Misalnya benjolan di rahim, massa panggul, keputihan purulen, gangguan kesuburan, atau riwayat penyakit ginekologi (PCOS, kista ovarium, mioma).
- Gangguan haid pada pengguna kontrasepsi
Jika perubahan pola haid terjadi setelah pemasangan alat kontrasepsi dan berlangsung lama.
Persiapan & Pemeriksaan yang Mungkin Dilakukan di Dokter
- Anamnesis lengkap: riwayat siklus, obat, stres, aktivitas fisik
- Pemeriksaan fisik ginekologi
- USG transvaginal atau USG panggul
- Tes darah hormon (TSH, prolaktin, hormon gonad)
- Pemeriksaan laboratorium: hemoglobin, hormon, cek penyebab infeksi
- Biopsi endometrium jika diperlukan
Tips Merawat Diri dan Pencegahan Ringan
- Catat siklus menstruasi (tanggal mulai dan lama)
- Hindari olahraga berlebihan / aktivitas fisik ekstrem
- Kelola stres dengan teknik relaksasi
- Cukupi asupan gizi, terutama zat besi
- Hindari kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol (jika berlaku)
- Periksa secara rutin ke dokter kandungan saat ada keluhan
Tidak semua gangguan haid memerlukan intervensi dokter, tetapi jika tanda-tanda bahaya muncul—seperti perdarahan hebat, nyeri luar biasa, perubahan drastis pola haid, atau gejala tambahan—sebaiknya segera konsultasi ke dokter kandungan agar diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat dilakukan.
Untuk berkonsultasi di RSKIA Rachmi Anda dapat:
Telepon: 0274-376717
Pendaftaran via WhatsApp: 0811 296 5900
Pendaftaran via Mobile Apps: RSKIA Rachmi
Layanan informasi : 0811 292 7663
Lokasi: Jl. KH Wachid Hasyim No. 47 Yogyakarta
Referensi :
- Gangguan Siklus Menstruasi Akibat Aktivitas Fisik dan Kecemasan. Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah.
- Analisis Hubungan Lama Pemakaian Alat Kontrasepsi IUD dengan Gangguan Menstruasi. Jurnal Kesehatan Ar Rahma.
Tim Content Writer