Remaja wanita mengalami banyak perubahan fisik dan hormonal, dan menjaga organ reproduksinya sejak dini sangat penting agar terhindar dari infeksi, keluhan menstruasi, dan risiko penyakit reproduksi di masa depan.
Risiko kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan misalnya kebersihan organ reproduksi, hubungan seksual pranikah, akses terhadap pendidikan kesehatan, kekerasan seksual, pengaruh media massa, gaya hidup yang bebas, penyalahgunaan narkoba, akses terhadap informasi pelayanan kesehatan reproduksi yang kurang, dan kurangnya kedekatan remaja dengan kedua orang tua maupun keluarganya.
Pentingnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, remaja perlu mendapat informasi yang cukup, sehingga remaja mengetahui hal-hal yang seharusnya dilakukan dan yang seharusnya dihindari. Dengan mengetahui tentang kesehatan reproduksi remaja secara benar, kita dapat menghindari halhal negatif yang mungkin akan dialami oleh remaja.
Mengapa Penting Sejak Remaja?
- Remaja wanita pertama kali mengalami menstruasi (menarche) dan mulai ada perubahan hormon serta siklus reproduksi.
- Pengetahuan yang rendah tentang kesehatan reproduksi bisa memicu perilaku berisiko, kehamilan tidak diinginkan, atau infeksi menular seksual.
- Pendidikan kesehatan reproduksi diusia remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi juga dapat menghindarkan dari bahaya akibat pergaulan bebas, seperti penyakit menular seksual dan kehamilan yang tidak diharapkan atau kehamilan berisiko.
Cara Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Sejak Remaja
Berikut langkahβpraktis yang dapat dilakukan oleh remaja dan orang tua:
- Edukasi dan Pengetahuan Reproduksi
Pelajari tentang siklus menstruasi, anatomi reproduksi, dan fungsi organ reproduksi. Pendidikan reproduksi di sekolah atau komunitas sangat penting.
- Menjaga Kebersihan Organ Intim
- Cuci bagian luar genital (vulva) dengan air bersih tanpa sabun wangi atau bahan kimia keras
- Bilas dari depan ke belakang (vulva β anus) untuk menghindari kontaminasi bakteri
- Ganti pembalut atau tampon secara rutin selama menstruasi (4β6 jam)
- Hindari Kebiasaan Berisiko
- Hindari hubungan seksual di usia dini tanpa edukasi dan perlindungan
- Hindari produk iritasi seperti sabun kuat, semprotan kimia, atau douching
- Gunakan pakaian dalam katun yang menyerap dan tidak terlalu ketat
- Konsultasi Medis Bila Keluhan Muncul
Bila muncul rasa gatal, keputihan berlebih, bau tidak sedap, perdarahan abnormal, segera konsultasikan ke dokter kandungan atau layanan kesehatan reproduksi.
- Imunisasi dan Skrining
Di beberapa daerah, vaksin HPV (human papillomavirus) dapat membantu mencegah kanker serviks. Diskusikan dengan tenaga medis lokal apakah vaksin ini tersedia dan sesuai usia. (Catatan: cek regulasi lokal dan rekomendasi medis setempat)
- Lingkungan Mendukung dan Dukungan Psikologis
Pendidikan kesehatan, lingkungan keluarga terbuka untuk diskusi, dan dukungan emosional sangat membantu remaja merasa nyaman membahas masalah reproduksi.
Menjaga kesehatan organ reproduksi sejak remaja bukan hanya soal fisik, tetapi juga pendidikan dan lingkungan yang mendukung. Dengan pengetahuan yang baik, kebiasaan higienis, dan akses ke layanan kesehatan, remaja wanita dapat melangkah ke dewasa dengan sistem reproduksi yang lebih sehat. Di RSKIA Rachmi, kami mendukung edukasi reproduksi dan layanan konsultasi bagi remaja untuk mendampingi tumbuh kembang mereka secara menyeluruh.
Untuk berkonsultasi di RSKIA Rachmi Anda dapat:
Telepon: 0274-376717
Pendaftaran via WhatsApp: 0811 296 5900
Pendaftaran via Mobile Apps: RSKIA Rachmi
Layanan informasi : 0811 292 7663
Lokasi: Jl. KH Wachid Hasyim No. 47 Yogyakarta
Referensi:
- Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi. | Jurnal Global Health Science Group, 2024.
- Pentingnya Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi. | Ayo Sehat Kemkes, 2018.
Tim Content Wirter
