Asma adalah penyakit inflamasi kronis pada saluran napas yang ditandai gejala seperti sesak napas, batuk, dan mengi. Pada anak dan orang dewasa, kualitas udara menjadi faktor penting dalam memicu atau memperburuk serangan asma. Dengan menjaga udara tetap sehat dan bersih, kita dapat menekan risiko kekambuhan asma.
Hubungan Udara dan Asma
Beberapa penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa paparan polutan dan faktor lingkungan rumah memengaruhi kejadian asma dan kekambuhannya:
- Penelitian “Faktor lingkungan rumah yang berhubungan dengan kejadian asma pada balita” menunjukkan bahwa kebiasaan menggunakan kayu bakar, paparan asap rokok dalam rumah, dan penggunaan obat nyamuk bakar berkorelasi signifikan dengan kejadian asma pada balita.
- Studi “Hubungan antara faktor risiko pajanan lingkungan dengan kasus eksaserbasi asma bronkial di Pringsewu, Lampung” menemukan bahwa debu, asap, dan polusi lingkungan meningkatkan risiko serangan asma.
- Pada anak, paparan alergen seperti debu, bulu hewan, serta polutan udara memiliki pengaruh signifikan terhadap frekuensi serangan asma. Penelitian “Pola pernapasan dan faktor lingkungan dalam pengendalian gejala asma bronkial pada anak-anak” menyebut bahwa paparan debu dan polutan udara berhubungan dengan peningkatan risiko asma berulang.
Dengan dasar itu, menjaga udara agar tetap sehat menjadi intervensi penting untuk pencegahan dan kontrol asma.
Tips Menjadikan Udara Sehat dan Mencegah Asma
Berikut langkah‑praktis yang bisa dilakukan di rumah dan lingkungan:
- Ventilasi yang baik
Pastikan sirkulasi udara di rumah lancar: bukalah jendela terutama pagi dan sore, gunakan kipas atau exhaust fan bila perlu.
- Kurangi polutan dalam rumah
- Hindari merokok di dalam rumah
- Kurangi penggunaan kayu bakar atau arang
- Gunakan alat pengusir nyamuk non‑asap
- Rajin membersihkan debu, kasur, tirai, dan karpet
- Gunakan filter udara (air purifier)
Bila memungkinkan, gunakan air purifier dengan filter HEPA untuk menyaring partikel halus.
- Pantau kualitas udara luar
Hindari beraktivitas di luar rumah saat indeks kualitas udara buruk (misalnya kabut asap, polusi tinggi).
- Edukasi & kebiasaan keluarga
Ajarkan keluarga mencuci tangan setelah pulang ke rumah, mengganti pakaian setelah aktivitas luar, dan menjaga kebersihan lingkungan.
- Konsultasi & pengelolaan medis
Bagi penderita asma, tetap rutin ke dokter untuk kontrol dan evaluasi terapi. Bila gejala muncul atau memburuk, segera periksakan diri.
Udara yang sehat adalah salah satu fondasi utama agar bebas dari asma atau setidaknya mengurangi frekuensi serangan. Dengan penerapan ventilasi baik, pengurangan polutan rumah, pemantauan kualitas udara, dan pengobatan tepat, kita bisa membuat lingkungan yang lebih aman bagi penderita asma. Di RSKIA Rachmi, kami mendukung upaya pencegahan asma dengan edukasi dan pelayanan pernapasan yang tepat.
Untuk berkonsultasi di RSKIA Rachmi Anda dapat:
Telepon: 0274-376717
Pendaftaran via WhatsApp: 0811 296 5900
Pendaftaran via Mobile Apps: RSKIA Rachmi
Layanan informasi : 0811 292 7663
Lokasi: Jl. KH Wachid Hasyim No. 47 Yogyakarta
Referensi :
- Hubungan antara Faktor Resiko Pajanan Lingkungan dengan Kasus Eksaserbasi Asma Bronkial di Pringsewu, Lampung | Jurnal Kedokteran Universitas Lampung
- Pola Pernapasan Dan Faktor Lingkungan Dalam Pengendalian Gejala Asma Bronkial Pada Anak-Anak | Jurnal Ilmiah Kesehatan
Tim Content Writer