Melahirkan adalah pengalaman luar biasa yang membawa kebahagiaan besar bagi keluarga. Namun, setelah proses persalinan, tubuh ibu membutuhkan waktu untuk pulih sebelum siap untuk kehamilan berikutnya. Salah satu langkah penting yang sering terlewat oleh ibu muda adalah memilih metode Keluarga Berencana (KB) yang tepat setelah melahirkan.
KB pasca persalinan tidak hanya membantu mencegah kehamilan yang terlalu cepat, tetapi juga memberikan kesempatan bagi ibu untuk memulihkan kondisi fisik dan mental, serta fokus pada perawatan bayi.
- Kapan Waktu yang Tepat untuk Mulai KB Pasca Melahirkan?
Waktu terbaik untuk memulai KB bergantung pada kondisi kesehatan ibu, jenis persalinan (normal atau caesar), serta apakah ibu menyusui atau tidak. Umumnya, KB dapat dimulai 6 minggu setelah melahirkan, atau setelah masa nifas berakhir.
Bagi ibu yang tidak menyusui, beberapa metode KB—seperti pil progestin atau kondom—dapat digunakan lebih awal, bahkan sejak 3 minggu pasca persalinan. Namun, keputusan terbaik sebaiknya diambil melalui konsultasi dengan dokter kandungan atau bidan.
Menurut penelitian dalam Jurnal Kesehatan Reproduksi Indonesia (2019), penggunaan kontrasepsi segera setelah melahirkan terbukti dapat menurunkan risiko kehamilan yang tidak direncanakan serta meningkatkan kesejahteraan ibu dan keluarga.
- Apa Saja Metode KB yang Aman untuk Ibu Menyusui?
Tidak semua metode KB aman bagi ibu menyusui, karena beberapa jenis kontrasepsi hormonal dapat memengaruhi produksi ASI. Berikut pilihan metode KB yang direkomendasikan untuk ibu menyusui:
- Pil progestin (mini pill) – tidak mengganggu produksi ASI
- IUD (alat kontrasepsi dalam rahim) – efektif hingga 5–10 tahun
- Suntik KB 3 bulan – praktis dan tidak memengaruhi kualitas ASI
- Kondom – tanpa efek hormonal dan melindungi dari infeksi menular seksual
Sebaliknya, hindari pil kombinasi estrogen-progestin pada masa awal menyusui karena kandungan estrogennya dapat menurunkan jumlah ASI.
Menurut WHO (2020), kontrasepsi berbasis progestin merupakan pilihan paling aman dan efektif untuk ibu menyusui.
- Apakah Menyusui Sudah Cukup Sebagai KB Alami?
Menyusui eksklusif memang bisa menjadi bentuk kontrasepsi alami, yang dikenal dengan metode LAM (Lactational Amenorrhea Method). Namun, efektivitasnya hanya mencapai 98% jika dan hanya jika tiga syarat ini terpenuhi:
- Ibu menyusui secara eksklusif (tanpa tambahan susu formula).
- Bayi berusia kurang dari 6 bulan.
- Ibu belum mengalami menstruasi pasca melahirkan.
Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, maka kemungkinan hamil tetap ada. Oleh karena itu, disarankan menggunakan metode KB tambahan untuk perlindungan yang lebih efektif (Kemenkes RI, 2021).
- Manfaat KB Pasca Melahirkan
Penggunaan KB setelah melahirkan memberikan banyak manfaat, baik dari sisi kesehatan maupun kesejahteraan keluarga, antara lain:
* Memberikan waktu bagi tubuh ibu untuk pulih secara optimal.
* Menurunkan risiko komplikasi pada kehamilan berikutnya.
* Membantu merencanakan jumlah dan jarak kehamilan.
* Meningkatkan kualitas pengasuhan anak dan hubungan keluarga.
Data dari World Health Organization (2018) menunjukkan bahwa jarak ideal antara kelahiran adalah setidaknya dua tahun untuk mengurangi risiko kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah, dan komplikasi maternal.
- Kapan Harus Konsultasi ke Dokter atau Bidan?
Sebelum memutuskan metode KB yang akan digunakan, ibu muda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan, seperti dokter kandungan atau bidan di fasilitas kesehatan terdekat—misalnya di RSKIA Rachmi.
Tenaga medis akan membantu memilih jenis KB yang paling sesuai berdasarkan:
* Kondisi kesehatan ibu secara umum.
* Pola dan intensitas menyusui.
* Riwayat persalinan sebelumnya.
* Rencana kehamilan berikutnya.
Konsultasi yang tepat akan membantu ibu mendapatkan metode kontrasepsi yang aman, efektif, dan sesuai kebutuhan pribadi.
KB pasca melahirkan merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan ibu dan bayi. Dengan memilih metode kontrasepsi yang tepat serta berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional, ibu dapat merencanakan keluarga secara bijak dan menikmati masa menyusui dengan tenang.
Untuk berkonsultasi di RSKIA Rachmi Anda dapat:
Telepon: 0274-376717
Pendaftaran via WhatsApp: 0811 296 5900
Pendaftaran via Mobile Apps: RSKIA Rachmi
Layanan informasi : 0811 292 7663
Lokasi: Jl. KH Wachid Hasyim No. 47 Yogyakarta
Referensi :
- Kontrasepsi Pasca Persalinan dan Dampaknya terhadap Kesejahteraan Ibu dan Anak. Jurnal Kesehatan Reproduksi Indonesia. (2019).
- Pedoman Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021).
- Postpartum birth control.* Washington, DC: ACOG. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). (2020).
- Pentingnya Ber-KB Pasca Persalinan. Kampung KB BKKBN. (2024).
Tim Content Writer
